
Hukum Merayakan Tahun Baru

Makna Merayakan Tahun Baru Menurut Islam
Secara umum islam dalam memaknai merayakan tahun baru adalah “tahun yang akan datang akan lebih jelek lagi dari pada tahun sebelumnya”, dari dalil tersebut sudah banyak kenyataan yang bisa kita ketahui contoh saja dari segi ibadah orang-orang jaman dulu dengan sekarang sangat berbeda jauh, kita bisa tengok contoh sahabat nabi yang terkena panah beliau tidak mau di cabut panahnya sehingga beliau ketika melaksanakan sholat, maksudnya ketika sahabat Sa’ad melaksanakan sholat beliau lebih khusuk dan tidak ada yang paling di perhatikan kecuali Allah. Sebagaimana prinsip ibadah adalah : Ibadahlah seakan-akan kita melihat Allah atau seakan-akan kita di perhatikan oleh Allah SWT. Itulah salah satu contoh kekhusu’an ibadah para sahabat, sekarang kita bandingkan dengan ibadah kita, sepertinya baina samawaat wal-ardh , sangat jauh sekali perbedaan Ibadah antara kita dengan para ulama salaf. Belum lagi kerusakan, kemaksiatan yang merajalela di sekitar kita sungguh sangat berbahaya, dalam sebuah bait sair di ungkapkan seperti memegang bara api.
Bagaimana Kita Merayakan Tahun Baru
Merayakan tahun baru merupakan pesta warisan dari masa lalu yang dahulu dirayakan oleh orang-orang Romawi. Mereka (orang-orang Romawi) mendedikasikan hari yang istimewa ini untuk seorang dewa yang bernama Janus, The God of Gates, Doors, and Beeginnings. Janus adalah seorang dewa yang memiliki dua wajah, satu wajah menatap ke depan dan satunya lagi menatap ke belakang, sebagai filosofi masa depan dan masa lalu, layaknya momen pergantian tahun.
Ini adalah bukti yang menyimpulkan bahwa perayaan tahun baru sama sekali tidak berasal dari budaya kaum muslimin. Pesta tahun baru masehi, pertama kali dirayakan orang kafir, yang notabene masyarakat paganis Romawi.
Acara ini terus dirayakan oleh masyarakt modern dewasa ini, walaupun mereka tidak mengetahui spirit ibadah pagan adalah latar belakang diadakannya acara ini. Mereka menyemarakkan hari ini dengan berbagai macam permainan, menikmati indahnya langit dengan semarak cahaya kembang api, dan sebagaimana.
Bukti-bukti Islam melarang merayakan tahun baru :
“Siapa yang meniru kebiasaan satu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (Hadis Shahih riwayat Abu Daud)
Abdullah bin Amr bin Ash mengatakan,
“Siapa yang tinggal di negeri kafir, ikut merayakan Nairuz dan Mihrajan (hari raya orang majusi), dan meniru kebiasaan mereka, sampai mati maka dia menjadi orang yang rugi pada hari kiamat.”
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (rahasia), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu..” (QS. Al-Mumtahanah: 1)
Jadi bagaimana apakah kita sepakat untuk merayakan tahun baru, jawabanya kembali kepada kefahaman kita masing-masing. Semoga Artikel Ini Bermanfaat.......
I’m in search of a tractor that can efficiently manage heavy loads and transport feed for my dairy farm. The john deere 4430 looks like an excellent option, but I'm also considering the kubota b7100 for lighter jobs around the farm. The john deere 4640 is quite attractive due to its impressive pulling capacity. Furthermore, I’m looking at the john deere 4100 for its ability to navigate tight areas. I’m also wondering if the john deere 850 might be a more versatile choice. Which one would you recommend I purchase?
BalasPadam