Mengambil star di Jalan Sosrokartono, ratusan peser5ta kirab melalui rute mengitari kampung. Tak hanya orang tua, pelajar dan mahasiswa juga ikut terlibat dalam tradisi tebokan yang secara rutin digelar besar-besaran sejak empat tahun terakhir.
Selain peserta kirab, masyarakat tak ketinggalan menyemarakkan dengan datang melihat langsung dari dekat prosesi kirab. Ribuan pasang mata mulai anak-anak, pelajar, muda-mudi, hingga orang tua tak mau ketinggalan menyaksikan kirab tersebut.
Kirab tebokan dimulai sekitar pukul 14.21, dibuka dengan group drum band yang cukup menawan. Disusul kemudian iring-iringan pembawa jenang dengan aneka hiasan, dan dimeriahkan dengan atraksi seni, seperti barongan, terbang papat, dan juga barongsai.
Di antara para peserta kirab, nampak pula satu sosok dengan menaiki kuda lengkap dengan blangkon dan jubah putih, yang tak lain memerankan sosok Syeh Jangkung yang oleh masyarakat setempat dipandang sebagai cikal bakal Desa Kaliputu dikenal sebagai desa produsen jenang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Hadi Sucipto, mengemukakan, kirab tebokan ini merupakan puncak dari tradisi yang sudah lama berkembang di masyarakat setempat setiap memperingati 1 Muharram.
''Sebelumnya masyarakat menggelar tirakatan,'' katanya.
Dengan adanya kirab tebokan, diharapkan Desa Kaliputu sebagai produsen jenang, bisa lebih dikenal. ''Harapannya, ke depan pengusaha jenang di Kudus, khususnya di Desa Kaliputu, semakin dikenal lebih luas lagi,'' ungkapnya.
Kepala Desa Kaliputu, Suyadi, menjelaskan, tradisi tebokan ini sekaligus untuk mengenang Syeh Jangkung, yang dipercaya sebagai cikal bakal dikenalnya Desa Kaliputu sebagai produsen jenang.
''Konon, dulu ada anak dari Desa Kaliputu tenggelam di Kaligelis, yang kemudian ditolong Syeh Jangkung,'' terangnya.
Setelah ditolong, oleh Syeh Jangkung si anak diberi jenang gamping.
''Wolak-walike zaman, Desa Kaliputu sekarang dikenal sebagai gudangnya pengusaha jenang di Kudus. Saat ini, ada sekitar 50 pengusaha jenang di Desa Kaliputu,'' jelasnya.
Sementara itu, kirab tebokan yang mengelilingi kampung, Akhir dari kirab tebokan, pengunjung dan tamu yang hadir disuguhi Tari Jenang hasil kreasi dan dipersembahkan oleh para mahasiswa Stikes Muhammadiyah Kudus.
Artikel Di Kutip Dari:===SINI===
0 komentar:
Catat Ulasan
Catatan:
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="pre">KODE ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">URL GAMBAR ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag <b rel="quote">CATATAN ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <i>TEKS ANDA DI SINI...</i>
Khusus untuk membalas komentar disarankan menggunakan tombol balas di samping komentar terkait dibandingkan menggunakan formulir komentar di bawah agar komunikasi lebih terstruktur. Karena mungkin, apa yang Anda tanyakan/katakan saat ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain.
NB: Jangan menuliskan link aktif karena akan terhapus secara automatis.
Jika ingin menuliskan komentar yang keluar dari topik pada artikel ini silahkan kehalaman OOT (out of topic) dengan menekan tombol OOT di bawah