Saat dalam kandungan menjelang usia kehamilan mendekati cukup bulan, diharapkan bayi menempati posisi yang benar yakni letak kepala berada di bagian terbawah dari panggul ibu.
Namun demikian tak jarang ada pula beberapa bayi yang mengambil posisi lain, misalnya sungsang dan melintang. Kali ini yang akan kita bicarakan adalah bila bayi berada pada letak sungsang.
Letak sungsang adalah kehamilan dengan janin yang membujur dalam rahim dengan bokong pada bagian bawah.
Banyak faktor penyebab bayi lahir sungsang, antara lain kelainan bentuk rahim, ibu ada tumor panggul, tumor rahim, kehamilan kembar, faktor letak plasenta (ari-ari).
Letak sungsang bisa juga akibat gerakan janin yang bebas misalnya hamil dengan air ketuban yang berlebihan, janin kecil tidak sesuai dengan usia kehamilan, prematur, ibu yang sudah sering hamil, cacat bawaan pada bayi seperti kepala janin besar terisi cairan atau ada pula karena tulang tengkorak kepala bayi tidak terbentuk sempurna.
Pemeriksaan dengan cara manual melalui perabaan dinding perut, dan dengan alat USG, pada saat pemeriksaan USG ini sekaligus untuk mengkonfimasi letak janin apabila pemeriksaan fisik tidak jelas, sekaligus dapat mengetahui bila ada cacat bawaan atau kelainan pada ari – ari.
Pada bayi letak sungsang bisa lahir normal dengan catatan bayi tidak terlalu besar untuk dapat melewati panggul ibu, tidak terdapat kelainan pada jalan lahir seperti tumor dan sebagainya, plasenta dalam keadaan dan posisi yang baik, serta tahapan pembukaan jalan lahir berlangsung lancar.
Bila semua hal tadi memenuhi syarat maka bisa dilahirkan normal. Namun ada pertimbangan kebijakan lain, terutama kehamilan pertama dengan letak sungsang. Hal ini mengingat resiko persalinan sungsang cukup besar.
Bayi dengan posisi letak sungsang terlebih anak pertama sebaiknya ditolong oleh tenaga kesehatan baik bidan maupun dokter, terutama pada anak pertama. Kehamilan dengan letak sungsang sangat beresiko, oleh karena itu bidan juga akan merujuk ke rumah sakit bila memang diperlukan.
Kondisi melahirkan sungsang biasanya terjadi ketika kepala bayi tidak berada pada jalan lahir di usia kehamilan 37 minggu. Janin akan berputar-putar dalam rahim hingga berumur 35-36 minggu.
Melahirkan bayi dengan posisi kepala diatas, dapat mempengaruhi proses persalinan. Resiko proses persalinan yang salah sangat mungkin terjadi, itulah alasan sebagian besar melahirkan sungsang melalui operasi bedah sesar.
Tips Mencegah Bayi Lahir Sungsang
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah melahirkan sungsang :
Hilangkan kekhawatiran karena posisi bayi yang sungsang. Membayangkan bayi akan berputar ke posisi yang benar setiap hari dapat mengirimkan pesan kepada bayi untuk berputar.
Mengikuti senam hamil. Biasanya berupa senam kolam, dan akan membuat otot perut santai dan memberikan ruang pada bayi untuk bergerak.
Melakukan posisi bersujud (knee chest position), dengan posisi perut seakan-akan menggantung kebawah. Lakukan rutin 2 kali setiap hari pagi dan sore selama 10 menit. Kegiatan ini sangat mengurangi kemungkinan melahirkan sungsang, aman dan memberi ruang pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal. Kemungkinan berhasilnya adalah 92 persen.
Pijat sekitar perut secara lembut searah jarum jam dengan menggunakan kedua tangan dapat merangsang bayi ke posisi normal.
Gunakan cahaya senter untuk mendapatkan perhatian bayi dalam rahim. Arahkan cahaya senter pada kepala bayi, kemudian bergerak kearah jalan lahir. Gerakan cepat bisa mendapatkan perhatian bayi. Musik pun dapat digunakan dengan cara yang sama menggunakan I-pod.
Bayi dalam perut tidak menyukai dingin, dengan menempelkan benda dingin pada bagian kepala bayi akan membuat bayi menjauhi daerah dingin tersebut.
Beberapa cara di atas hanyalah tips untuk mencegah melahirkan sungsang, sering mengkontrol keadaan bayi dalam perut di dokter atau bidan sangat baik untuk memberikan kenyamanan pada Ibu. Kesiapan emosional ibu dalam proses melahirkan dapat mengurangi kemungkinan melahirkan sungsang.
Sayangi istri atau bunda kita selama hamil, dengan sentuhan-sentuhan kecil, perhatian dan kasih sayang yang wajar akan membantu seorang ibu melalui masa-masa sulit ini.
0 komentar:
Catat Ulasan
Catatan:
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="pre">KODE ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">URL GAMBAR ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag <b rel="quote">CATATAN ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <i>TEKS ANDA DI SINI...</i>
Khusus untuk membalas komentar disarankan menggunakan tombol balas di samping komentar terkait dibandingkan menggunakan formulir komentar di bawah agar komunikasi lebih terstruktur. Karena mungkin, apa yang Anda tanyakan/katakan saat ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain.
NB: Jangan menuliskan link aktif karena akan terhapus secara automatis.
Jika ingin menuliskan komentar yang keluar dari topik pada artikel ini silahkan kehalaman OOT (out of topic) dengan menekan tombol OOT di bawah