www.jokorowotlogorejo.com | Jokorowotlogorejo.com | Pernah tidak kita berfikir atau pernah merenungkan sesuatu yang membuat diri kita terlalu egois, dan sering mementingkan diri kita sendiri tanpa menyadari, ternyata harga diri kita tidak secara langsung tidak ada harganya lagi di mata orang lain dikarenakan kita terlalu picik dalam menyikapi semua yang kita miliki. Sebenarnya Gengsi dan Harga Diri mempunyai arti yang sama, tetapi dalam penerapannya dalam hidup kita seringkali diartikan berbeda.
Pertama-tama, mari kita lihat terlebih dahulu arti dari ke-dua kata itu menurut pengertian kamus besar bahasa Indonesia,
“GENGSI” adalah “kehormatan dan pengaruh; harga diri; martabat”, sedangkan
“HARGA DIRI” adalah “kesadaran akan berapa besar nilai yg diberikan kepada diri sendiri”.
Tapi saya seringkali melihat kejadian-kejadian di mana orang-orang lebih mementingkan Gengsinya dibandingkan hal-hal yang jauh lebih penting, tetapi berani mengorbankan Harga Dirinya hanya untuk hal-hal yang sepele.
Saya beri beberapa contoh yang biasa terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari.
1.Ketika ada dua orang sahabat yang persahabatannya hancur karena masalah sepele. Seringkali terjadi persahabatan hancur karena masing-masing pihak tidak mau mengalah dan mempertahankan Gengsi masing-masing sambil di dalam hati berpikir. Untuk apa saya minta maaf kepada dia? Toh dia yang salah??? Atau salah 1 pihak tidak mau memberi maaf kepada pihak lain dan juga sebaliknya, pihak lain tidak mau menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada pihak lain.
Akhirnya persahabatan yang telah dibina bertahun-tahun retak dan sahabat itu menjadi musuh bahkan pura-pura saling tidak kenal 1 sama lain.
2.Kebanyakan orang-orang jaman sekarang lebih memilih barang-barang bermerk keinginan membeli mobil mahal tanpa memperlihatkan keadaan ekonominya. Banyak orang yang rela membeli baju-baju bermerk, jam tangan bermerk, sepatu bermerk demi mempertahankan Gengsi. Bahkan ada yang rela menjual kehormataya. mengorbankan makan-makanan yang tidak sehat dibandingkan tidak membeli barang-barang bermerk. Seringkali orang-orang memaksakan keinginan mereka yang terlalu berlebihan tanpa memperhatikan segi-segi lain yang lebih penting.
Memang tidak salah untuk membeli barang-barang bermerk, apabila keadaan ekonomi kita mencukupi tanpa perlu memaksakan keadaan yang tidak mendukung. Tetapi pengertian orang jaman sekarang sudah berbalik. Mereka merasa bahwa Dengan saya menggunakan barang-barang bermerk, orang lain pasti akan jauh menghargai saya.
3.Jaman sekarang di kota-kota besar semakin lama semakin bermunculan para pengemis mulai dari anak kecil, anak muda dan juga orang dewasa. Mereka bahkan meminta-minta bukan karena mereka tidak mampu, tetapi telah menjadi kebiasaan dan bahkan sudah menjadi pekerjaan mereka untuk menjadi pengemis. Jelas sekali dalam kejadian ini, orang-orang itu rela mengorbankan Harga Diri mereka tanpa memandang ke dalam diri mereka bahwa mereka mampu untuk bisa menghasilkan penghasilan sendiri dengan kemampuan mereka.
Kalau melihat dari ke-tiga contoh di atas, hal yang negative berubah pandangannya menjadi positive. Tetapi ada juga contoh-contoh yang seharusnya positive berubah pandangannya menjadi negative.
4.Pernahkah kalian mengalami kejadian di dalam suatu organisasi, ketika kita diminta tolong oleh anggota organisasi lain untuk meminta bantuan dana kepada orang lain demi kelangsungan kegiatan yang akan diselenggarakan? Biasanya kebanyakan orang langsung menolak pekerjaan itu dengan menjawab, Ah.. ga mau ah.. gengsi dunk saya buat minta-minta gitu
Dari jawaban itu, seringkali pikiran kita terkecoh akan hal bahwa dengan kita meminta tolong orang lain untuk mendanai kegiatan kita, kita berpikir bahwa diri kita sama dengan pengemis.
Pikiran itu haruslah kita buang jauh-jauh Mengapa???
Coba kita bayangkan apabila kita lebih memilih gengsi kita tanpa melihat kepentingan orang banyak, pasti acara itu tidak bisa berlangsung dengan lancar dan juga kita gagal sebagai anggota organisasi.
Tetapi apabila kita mengganti pikiran kita dengan berpikir bahwa Kesuksesan kegiatan juga merupakan kesuksesan saya. Dengan kesuksesan itu, secara tidak langsung harga diri kita juga bisa lebih meningkat tidak hanya di mata diri sendiri, tetapi juga di mata orang lain.
Dengan keempat contoh di atas bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya harga diri seseorang akan lebih bernilai di mata orang lain, apabila diri kita pribadi bisa menghargai diri kita sendiri dengan memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri kita. Bukan semata karena untuk dihargai orang lain, kita melupakan aspek-aspek yang jauh lebih penting.
Untuk apa banyak harta, tetapi keluarga hancur dan kesehatan tidak baik? Untuk apa kita punya mobil membeli banyak barang yang mahal-mahal hanya untuk dilihat orang bahwa kita kaya, tetapi diri sendiri berkesusahan?
Masalah Gengsi dan Harga Diri ini bisa kita atasi dengan :
1.Menerapkan aspek-aspek positif dalam kehidupan kita.
2.Menjalankan hidup kita dengan wajar tanpa memaksakan sesuatu yang masih kita belum bisa capai.
3.Bisa mengoptimalkan kemampuan yang ada di dalam diri kita tanpa pantang menyerah.
Jadi, dengan kita bisa meningkatkan harga diri kita, otomatis gengsi kita di mata orang lain juga turut meningkat.
Pertama-tama, mari kita lihat terlebih dahulu arti dari ke-dua kata itu menurut pengertian kamus besar bahasa Indonesia,
“GENGSI” adalah “kehormatan dan pengaruh; harga diri; martabat”, sedangkan
“HARGA DIRI” adalah “kesadaran akan berapa besar nilai yg diberikan kepada diri sendiri”.
Tapi saya seringkali melihat kejadian-kejadian di mana orang-orang lebih mementingkan Gengsinya dibandingkan hal-hal yang jauh lebih penting, tetapi berani mengorbankan Harga Dirinya hanya untuk hal-hal yang sepele.
Saya beri beberapa contoh yang biasa terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari.
1.Ketika ada dua orang sahabat yang persahabatannya hancur karena masalah sepele. Seringkali terjadi persahabatan hancur karena masing-masing pihak tidak mau mengalah dan mempertahankan Gengsi masing-masing sambil di dalam hati berpikir. Untuk apa saya minta maaf kepada dia? Toh dia yang salah??? Atau salah 1 pihak tidak mau memberi maaf kepada pihak lain dan juga sebaliknya, pihak lain tidak mau menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada pihak lain.
Akhirnya persahabatan yang telah dibina bertahun-tahun retak dan sahabat itu menjadi musuh bahkan pura-pura saling tidak kenal 1 sama lain.
2.Kebanyakan orang-orang jaman sekarang lebih memilih barang-barang bermerk keinginan membeli mobil mahal tanpa memperlihatkan keadaan ekonominya. Banyak orang yang rela membeli baju-baju bermerk, jam tangan bermerk, sepatu bermerk demi mempertahankan Gengsi. Bahkan ada yang rela menjual kehormataya. mengorbankan makan-makanan yang tidak sehat dibandingkan tidak membeli barang-barang bermerk. Seringkali orang-orang memaksakan keinginan mereka yang terlalu berlebihan tanpa memperhatikan segi-segi lain yang lebih penting.
Memang tidak salah untuk membeli barang-barang bermerk, apabila keadaan ekonomi kita mencukupi tanpa perlu memaksakan keadaan yang tidak mendukung. Tetapi pengertian orang jaman sekarang sudah berbalik. Mereka merasa bahwa Dengan saya menggunakan barang-barang bermerk, orang lain pasti akan jauh menghargai saya.
3.Jaman sekarang di kota-kota besar semakin lama semakin bermunculan para pengemis mulai dari anak kecil, anak muda dan juga orang dewasa. Mereka bahkan meminta-minta bukan karena mereka tidak mampu, tetapi telah menjadi kebiasaan dan bahkan sudah menjadi pekerjaan mereka untuk menjadi pengemis. Jelas sekali dalam kejadian ini, orang-orang itu rela mengorbankan Harga Diri mereka tanpa memandang ke dalam diri mereka bahwa mereka mampu untuk bisa menghasilkan penghasilan sendiri dengan kemampuan mereka.
Kalau melihat dari ke-tiga contoh di atas, hal yang negative berubah pandangannya menjadi positive. Tetapi ada juga contoh-contoh yang seharusnya positive berubah pandangannya menjadi negative.
4.Pernahkah kalian mengalami kejadian di dalam suatu organisasi, ketika kita diminta tolong oleh anggota organisasi lain untuk meminta bantuan dana kepada orang lain demi kelangsungan kegiatan yang akan diselenggarakan? Biasanya kebanyakan orang langsung menolak pekerjaan itu dengan menjawab, Ah.. ga mau ah.. gengsi dunk saya buat minta-minta gitu
Dari jawaban itu, seringkali pikiran kita terkecoh akan hal bahwa dengan kita meminta tolong orang lain untuk mendanai kegiatan kita, kita berpikir bahwa diri kita sama dengan pengemis.
Pikiran itu haruslah kita buang jauh-jauh Mengapa???
Coba kita bayangkan apabila kita lebih memilih gengsi kita tanpa melihat kepentingan orang banyak, pasti acara itu tidak bisa berlangsung dengan lancar dan juga kita gagal sebagai anggota organisasi.
Tetapi apabila kita mengganti pikiran kita dengan berpikir bahwa Kesuksesan kegiatan juga merupakan kesuksesan saya. Dengan kesuksesan itu, secara tidak langsung harga diri kita juga bisa lebih meningkat tidak hanya di mata diri sendiri, tetapi juga di mata orang lain.
Dengan keempat contoh di atas bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya harga diri seseorang akan lebih bernilai di mata orang lain, apabila diri kita pribadi bisa menghargai diri kita sendiri dengan memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri kita. Bukan semata karena untuk dihargai orang lain, kita melupakan aspek-aspek yang jauh lebih penting.
Untuk apa banyak harta, tetapi keluarga hancur dan kesehatan tidak baik? Untuk apa kita punya mobil membeli banyak barang yang mahal-mahal hanya untuk dilihat orang bahwa kita kaya, tetapi diri sendiri berkesusahan?
Masalah Gengsi dan Harga Diri ini bisa kita atasi dengan :
1.Menerapkan aspek-aspek positif dalam kehidupan kita.
2.Menjalankan hidup kita dengan wajar tanpa memaksakan sesuatu yang masih kita belum bisa capai.
3.Bisa mengoptimalkan kemampuan yang ada di dalam diri kita tanpa pantang menyerah.
Jadi, dengan kita bisa meningkatkan harga diri kita, otomatis gengsi kita di mata orang lain juga turut meningkat.
0 komentar:
Catat Ulasan
Catatan:
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="pre">KODE ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">URL GAMBAR ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag <b rel="quote">CATATAN ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <i>TEKS ANDA DI SINI...</i>
Khusus untuk membalas komentar disarankan menggunakan tombol balas di samping komentar terkait dibandingkan menggunakan formulir komentar di bawah agar komunikasi lebih terstruktur. Karena mungkin, apa yang Anda tanyakan/katakan saat ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain.
NB: Jangan menuliskan link aktif karena akan terhapus secara automatis.
Jika ingin menuliskan komentar yang keluar dari topik pada artikel ini silahkan kehalaman OOT (out of topic) dengan menekan tombol OOT di bawah