JRTR site | Berbagi Tanpa Batas, Blogger Tips, Widget, Template

Berbagi informasi online, komputer, tutorial blogger, template untuk blogger, tips trik blogger.

Selasa, 1 April 2014

Menjadi Pelacur yang Baik dan Benar

Jokorowotlogorejo.com | Siapa bilang jadi pelacur itu gampang: tinggal bermodalkan paras dan tubuh yang oke, buka kemaluan, puaskan pelanggan, lalu terima uang. Tidak, tidak semudah itu.

Menjaga paras dan tubuh yang oke tentunya memerlukan usaha yang tidak mudah. Kamu para wanita yang gemar menjaga kecantikan pasti tahu: cantik itu luka. Kadang perlu kesakitan menahan lapar karena sedang diet. Harus rajin-rajin ke salon untuk perawatan. Lumayan ribetlah.

Buka kemaluan, ini termasuk yang paling susah. Mereka melakukannya karena terpaksa. Demi uang, bukan karena cinta. Keterpaksaan itu nggak enak. Makanya banyak orang bilang kalau pekerjaan paling enak itu adalah hobi yang menghasilkan uang.

Nah, bagian puaskan pelanggan, ini juga rumit nih. Para pelacur ini biasanya demi memuaskan pelanggan akan memalsukan orgasmenya. Kesannya mereka merasa enak dalam berhubungan intim itu. Padahal sih palsu saja. Sama seperti kebanyakan orang yang terpaksa tersenyum di hadapan bosnya ketika disuruh lembur. Senyum palsu diumbar, padahal gerutu di hati, dan curhat di media sosial.

Melakukan dengan keterpaksaan pasti tidak enak, sama seperti melacur. Kebanyakan dari pelacur itu tentu tidak dengan sukarela melakukan pekerjaan itu. Kalau ada yang lebih baik dan barokah mereka tentu akan mengambil pekerjaan itu.

Lah terus, kalau kalau terpaksa melakukannya kenapa masih juga melacur? Kebanyakan dari mereka tidak tahu lagi mau kerja apa yang hasilnya cukup besar. Ada keluarga yang harus dihidupi, mulut sendiri yang harus diberi asupan makanan, dan kehidupan yang memerlukan uang untuk dijalani.

Salahkah para pelacur itu? Kalau dari segi agama tentu saja bersalah. Tapi kalau dari sisi kehidupan saya rasa tidak. Bukankah kita dalam bekerja juga seperti itu: melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, dan kita tahu itu salah, tapi tetap saja melakukan hal itu.

Terus kalau ditanya kenapa kita masih melakukan hal yang tidak kita sukai, jawabannya ya kurang lebih samalah seperti jawaban pelacur itu.

Kehidupan tidak bisa dihutangi. Tiap hari ada saja yang harus dibayarkan dengan alat tukar uang. Jadi kebanyakan orang akan melacur demi membayar semua itu.

Ada sih beberapa orang yang menurut saya tidak menjalani pelacuran hidup ini. Orang-orang itu biasanya sudah sangat menikmati pekerjaan dan hidupnya. Memiliki orang tua yang sangat kaya raya sehingga tidak perlu bekerja lagi. Yang terakhir adalah orang gila.

Jadi kalau kamu bukan termasuk ketiga tipe orang yang saya sebutkan di atas, maka kamu masih dalam kategori “pelacur”.

Tapi jangan anggap hina dirimu sendiri. Bukan karena banyak orang juga yang seperti kamu, tapi karena kamu akan lebih hina lagi kalau sampai membiarkan keluargamu atau dirimu sendiri tidak bisa makan dan menjalani kehidupan, hanya karena kamu menolak menjalani kehidupan sebagai “pelacur”.

Tidak pernah ada pemenang dalam sebuah keegoisan. Kalaupun ada, pemenangnya adalah orang yang paling egois diantara orang-orang egois. Jadi biarkanlah sejenak kamu menjadi pelacur, sebelum nanti mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Seorang sahabat saya pernah berkata: lebih hina seorang koruptor dibandingkan pelacur. Walaupun sama-sama berdosa, pelacur memberikan kebahagiaan melalui dosa. Sedangkan koruptor mendatangkan kenestapaan pada banyak orang melalui dosa.

Maka jadilah pelacur, jangan jadi koruptor. Buat orang lain senang dengan pelayananmu kepada mereka. Senyum senang mereka yang ikhlas karena pemberianmu kepada mereka, tentunya bisa mengobati luka keterpaksaan hidup yang kamu jalani.

Saya pernah menjadi pelacur, sampai sekarang pun terkadang saya menjadi pelacur. Dan tulisan ini tentunya dibuat oleh seorang pelacur kehidupan yang percaya pada quote: When Life’s A Bitch, Be A Whore. (http://kvltmagz.com/)

JokoRowoTlogoRejo Beri Komentar
Bagikan kepada teman!
Garis
300 x 250

0 komentar:

Catat Ulasan

Catatan:
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="pre">KODE ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">URL GAMBAR ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag <b rel="quote">CATATAN ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <i>TEKS ANDA DI SINI...</i>

Khusus untuk membalas komentar disarankan menggunakan tombol balas di samping komentar terkait dibandingkan menggunakan formulir komentar di bawah agar komunikasi lebih terstruktur. Karena mungkin, apa yang Anda tanyakan/katakan saat ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain.

NB: Jangan menuliskan link aktif karena akan terhapus secara automatis.

Jika ingin menuliskan komentar yang keluar dari topik pada artikel ini silahkan kehalaman OOT (out of topic) dengan menekan tombol OOT di bawah

 
Design by JRTR Copyright © 2014 ~ 2015 Powered by Blogger
TOP