! Bakalan-Tlogorejo-City | “Kalau memang bisa dikerjakan besok, kenapa harus dikerjakan hari ini.” Itulah prinsip yang dulu saya anut. Sampai sekarangpun saya terkadang juga masih begitu. Tapi Dibanding dulu, sudah berkurang jauh sekali.
Sekarang semua hal esok hari kalau bisa dikerjakan hari ini maka saya akan kerjakan hari ini. Saya tidak lagi suka menunda sesuatu. Karena saya tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Bisa saja esok hari saya mendadak sakit, atau besok tiba-tiba ada keperluan yang tidak bisa ditunda. Selalu ada kejutan dalam hidup yang tidak bisa dihindari.
Penyakit saya yang suka “membesokkan apa yang bisa dikerjakan hari ini” telah banyak membuat banyak penyesalan dalam diri saya. Seperti ketika ada seorang teman yang ingin mengenalkan saya dengan mantan pacar yang baru saja putus dengannya. Oke, mungkin ini terdengar agak aneh. Tapi kata dia, mereka berdua putusnya baik-baik dan akhirnya menjadi teman.
Saya yang agak segan dan malu-malu anjing akhirnya menolak tawaran teman saya itu. Padahal teman saya itu udah bilang kalau kami berdua itu cocok banget. Apalagi mantannya yang cantik itu tidak menilai seseorang itu dari tampangnya kok. Dalam olokan memang bisa ada pujian yang terselip bagai upil di hidung.
Besoknya setelah menolak tawaran itu, saya menyesal. Kenapa tidak kenalan dulu aja. Ya, kalau nggak cocok buat jadi pacar kan bisa jadi teman. Saat itu saya lupa pepatah tiongkok yang mengatakan: punya seribu teman lebih baik dari pada punya satu musuh.
Dengan masih malu-malu anjing dan sedikit perasaan canggung, saya akhirnya bilang ke teman saya, kalau mau dikenalkan sama mantannya itu. Dan dengan santainya dia menjawab, “yeee, kemarin bilangnya nggak mau. Sekarang mau. Besok deh ya. Gw lagi sibuk nih…”
Besokpun menjadi besok dan besoknya lagi. Sampai teman saya itu menikah dan sekarang telah memilki anak, saya tidak pernah dikenalkan sama mantannya itu.
Mantannya itu sampai sekarang belum menikah. Saya pernah menyapanya langsung sekali waktu melalui pesan ke akun Facebook-nya. Dan, pesan itu tidak pernah terbalaskan sampai tulisan ini dibuat.
Andai saja saat itu saya sudah mau dikenalkan dan tidak menunggu esok hari dan teman saya juga tidak menunggu esok hari juga, perjalanan hidup saya mungkin bisa jauh berbeda. Bisa saja saya sudah menikah dengan wanita itu. Atau, bisa saja kami malah menjadi teman baik. Dan, bisa juga malah menjadi musuh, karena ketika pacaran kami putus dengan berantem besar. Bisa saja.
Ada juga pekerjaan yang pernah saya tunda-tunda mengerjakannya, malah jadi kacau balau karena baru dikerjakan ke esokan harinya. Dan itu tidak satu dua kalinya terjadi.
Sebagai manusia, kadang kita baru belajar sesuatu dari kegagalan. Banyak kegagalan yang saya alami, ya, karena menunda-nunda.
Segala sesuatu memang ada baiknya tidak ditunda-tunda. Kalau sakit perutnya hari ini, ya, jangan nunggu besok untuk buang hajatnya. Bayangkan kalau ditunda, rasanya menahan sakit perut itu sangatlah nggak enak.
Dulu saya selalu berpikir selalu ada esok hari. Padahal kalau esok hari tidak ada dan hanya hari ini yang tersisa, apa gunanya lagi menunda-nunda. Semoga Artikel Ini Bermanfaat.......
Sekarang semua hal esok hari kalau bisa dikerjakan hari ini maka saya akan kerjakan hari ini. Saya tidak lagi suka menunda sesuatu. Karena saya tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Bisa saja esok hari saya mendadak sakit, atau besok tiba-tiba ada keperluan yang tidak bisa ditunda. Selalu ada kejutan dalam hidup yang tidak bisa dihindari.
Penyakit saya yang suka “membesokkan apa yang bisa dikerjakan hari ini” telah banyak membuat banyak penyesalan dalam diri saya. Seperti ketika ada seorang teman yang ingin mengenalkan saya dengan mantan pacar yang baru saja putus dengannya. Oke, mungkin ini terdengar agak aneh. Tapi kata dia, mereka berdua putusnya baik-baik dan akhirnya menjadi teman.
Saya yang agak segan dan malu-malu anjing akhirnya menolak tawaran teman saya itu. Padahal teman saya itu udah bilang kalau kami berdua itu cocok banget. Apalagi mantannya yang cantik itu tidak menilai seseorang itu dari tampangnya kok. Dalam olokan memang bisa ada pujian yang terselip bagai upil di hidung.
Besoknya setelah menolak tawaran itu, saya menyesal. Kenapa tidak kenalan dulu aja. Ya, kalau nggak cocok buat jadi pacar kan bisa jadi teman. Saat itu saya lupa pepatah tiongkok yang mengatakan: punya seribu teman lebih baik dari pada punya satu musuh.
Dengan masih malu-malu anjing dan sedikit perasaan canggung, saya akhirnya bilang ke teman saya, kalau mau dikenalkan sama mantannya itu. Dan dengan santainya dia menjawab, “yeee, kemarin bilangnya nggak mau. Sekarang mau. Besok deh ya. Gw lagi sibuk nih…”
Besokpun menjadi besok dan besoknya lagi. Sampai teman saya itu menikah dan sekarang telah memilki anak, saya tidak pernah dikenalkan sama mantannya itu.
Mantannya itu sampai sekarang belum menikah. Saya pernah menyapanya langsung sekali waktu melalui pesan ke akun Facebook-nya. Dan, pesan itu tidak pernah terbalaskan sampai tulisan ini dibuat.
Andai saja saat itu saya sudah mau dikenalkan dan tidak menunggu esok hari dan teman saya juga tidak menunggu esok hari juga, perjalanan hidup saya mungkin bisa jauh berbeda. Bisa saja saya sudah menikah dengan wanita itu. Atau, bisa saja kami malah menjadi teman baik. Dan, bisa juga malah menjadi musuh, karena ketika pacaran kami putus dengan berantem besar. Bisa saja.
Ada juga pekerjaan yang pernah saya tunda-tunda mengerjakannya, malah jadi kacau balau karena baru dikerjakan ke esokan harinya. Dan itu tidak satu dua kalinya terjadi.
Sebagai manusia, kadang kita baru belajar sesuatu dari kegagalan. Banyak kegagalan yang saya alami, ya, karena menunda-nunda.
Segala sesuatu memang ada baiknya tidak ditunda-tunda. Kalau sakit perutnya hari ini, ya, jangan nunggu besok untuk buang hajatnya. Bayangkan kalau ditunda, rasanya menahan sakit perut itu sangatlah nggak enak.
Dulu saya selalu berpikir selalu ada esok hari. Padahal kalau esok hari tidak ada dan hanya hari ini yang tersisa, apa gunanya lagi menunda-nunda. Semoga Artikel Ini Bermanfaat.......
0 komentar:
Catat Ulasan
Catatan:
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="pre">KODE ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">URL GAMBAR ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag <b rel="quote">CATATAN ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <i>TEKS ANDA DI SINI...</i>
Khusus untuk membalas komentar disarankan menggunakan tombol balas di samping komentar terkait dibandingkan menggunakan formulir komentar di bawah agar komunikasi lebih terstruktur. Karena mungkin, apa yang Anda tanyakan/katakan saat ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain.
NB: Jangan menuliskan link aktif karena akan terhapus secara automatis.
Jika ingin menuliskan komentar yang keluar dari topik pada artikel ini silahkan kehalaman OOT (out of topic) dengan menekan tombol OOT di bawah