JRTR site | Berbagi Tanpa Batas, Blogger Tips, Widget, Template

Berbagi informasi online, komputer, tutorial blogger, template untuk blogger, tips trik blogger.

Selasa, 10 Jun 2014

Panen Petani Sekitar Ladang Migas


www.jokorowotlogorejo.com | Petani di sekitar ladang minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro mulai panen padi. Hasil panen padi pertama pada tahun ini dapat membuat petani bernafas lega, karena hasil dirasakan cukup berhasil sebab tidak terserang hama.

Ini seperti yang dirasakan petani di Desa Bonorejo dan Mojodelik, Kecamatan Gayam. Tanaman padi yang mulai panen ini berada dekat dengan lokasi proyek minyak Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro. Sebagian petani mulai menebas tanaman padi yang sudah saatnya panen.

Menurut Sutar, 45 tahun, petani di Desa Bonorejo, tanaman padinya sudah berumur 90 hari dan sudah saatnya dipanen. Tanaman padi seluas seperempat hektare itu menghasilkan gabah sebanyak 14 kuintal. “Hasilnya bagus karena tidak terserang hama wereng atau potong leher,” ujar Sutar sambil menebas batang padi, Kamis 13 Maret 2014.

Meski hasil panen padi petani cukup berhasil, namun harga jual gabah saat ini dirasa kurang menguntungkan. Yakni hanya sekitar Rp3.200 per kilogramnya. Padahal sebelumnya harga jual gabah basah mencapai Rp3.400 per kilogram. “Kalau musim panen kan harga gabah cenderung turun,” ujarnya.

Tidak hanya Sutar, petani lainnya di Desa Bonorejo yakni Asih, 40 tahun, juga sudah memanen padi. Ia mendapatkan hasil gabah sebanyak 14 kuintal dari lahan sawah seluas seperempat hektare. “Hasil panen padi pertama ini cukup bagus,” ujarnya sambil menjemur padi di halaman rumahnya.

Asih menuturkan, gabah hasil panen pertama biasanya memang disimpan untuk kebutuhan sendiri. Namun, gabah hasil panen yang kedua biasanya dijual. “Setelah panen pertama, saya langsung tanam lagi benih padi di sawah,” ujarnya.

Warga di sekitar ladang migas Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro dulu sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain mengandalkan hasil pertanian, mereka juga rata-rata beternak sapi dan kambing di sekitar rumahnya. Namun, seiring adanya industri migas yang menyerbu perkampungan ini, masyarakat mulai berubah dan bergeser menjadi pekerja di proyek migas. Lahan pertanian semakin menyempit dan berubah menjadi bangunan proyek migas. Lahan pertanian di Desa Mojodelik yang dikenal sebagai desa penghasil minyak Banyu Urip misalnya kini tinggal sekitar 300 hektare…

Sumber: halobojonegoro.com
JokoRowoTlogoRejo Beri Komentar
Bagikan kepada teman!
Garis
300 x 250

0 komentar:

Catat Ulasan

Catatan:
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="pre">KODE ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">URL GAMBAR ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag <b rel="quote">CATATAN ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <i>TEKS ANDA DI SINI...</i>

Khusus untuk membalas komentar disarankan menggunakan tombol balas di samping komentar terkait dibandingkan menggunakan formulir komentar di bawah agar komunikasi lebih terstruktur. Karena mungkin, apa yang Anda tanyakan/katakan saat ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain.

NB: Jangan menuliskan link aktif karena akan terhapus secara automatis.

Jika ingin menuliskan komentar yang keluar dari topik pada artikel ini silahkan kehalaman OOT (out of topic) dengan menekan tombol OOT di bawah

 
Design by JRTR Copyright © 2014 ~ 2015 Powered by Blogger
TOP