Melalui ayat ini kita mengetahui bahwa sesungguhnya tanda-tanda kekuasaan Allah SWT sangat banyak terhampar di bumi ini. Bisa jadi kita tidak peduli dengan isi al-Qur’an karena memang tidak pernah terlintas dalam pikiran kita bahwa al-Qur’an begitu luar biasa jika dilihat dari sudut pandang sains. Hal itu memang terjadi karena al-Qur’an memang mengandung makna sains masa depan yang belum terjangkau oleh tingkat intelektual manusia di zaman sekarang.
Seringkali kita bertanya kepada guru ketika duduk di bangku sekolah tentang keistimewaan dan uniknya planet kita ini. Namun, terkadang yang selalu dijawab oleh guru kita terkadang kurang memuaskan karena hanya berkisar pada hal-hal itu saja. Bumi adalah satu-satunya planet dalam tatasurya yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Tentu hal ini merupakan sebuah keistimewaan untuk planet biru kita.
Kita semua sudah mengetahui bahwa jika kita mencoba membandingkan bumi dengan semua tempat di alam semesta ini, takkan ada yang sebanding dengan planet biru nan indah ini. Kita hidup dalam sebuah lingkungan istimewa yang selalu menyediakan apa yang kita butuhkan. Semua keluarbiasaan ini adalah hasil dari proses panjang bumi itu sendiri. Mengapa ini semua bisa terjadi? Apakah hanya kebetulan? Ataukah bumi telah memenangkan ‘undian semesta’ yang membuat dirinya semakin cantik dan indah?
Sejauh ini, para ilmuwan sains telah banyak melakukan penelitian rumit nan panjang untuk menemukan planet yang bisa ditempati oleh manusia dalam semesta ini. Namun hasilnya, di antara jutaan bahkan triliunan planet dalam galaksi kita belum ditemukan planet lain yang benar-benar mirip dengan Bumi. (hlm. 30)
Pernahkah kita terbesit untuk bertanya tentang ‘air’ yang begitu melimpah di bumi. Dari mana asalnya? Apakah dia tersusun? Pada kenyataannya air inilah yang telah membuat semua kehidupan di bumi menjadi hidup. Kita hanya mengetahui bahwa ia salah satu produk ciptaan-Nya yang telah menguasai tiga perempat daratan bumi.
Tahukah Anda bahwa air dapat merespons pesan yang disampaikan manusia? Jika positif, maka kristal air tersebut akan berkembang dan semakin indah, tentunya juga semakin bermanfaat bagi kesehatan. Jika negatif, tidak lama kristal air tersebut akan menyusut dan seakan-akan langsung membusuk.
Sungguh ironis dan tidak masuk akal jika ada yang mengatakan bulan pernah terbelah kemudian menyatu kembali. Mungkin kita tidak akan mendengarkan celotehannya dan langsung pergi tanpa memperdulikan dia. Namun memang inilah yang terjadi, para ilmuwan telah membuktikannya melalui bebatuan bulan yang dibawa ketika Neil Armstrong dan Edwin Aldrin menginjakkan kaki mereka disana.
Lebih mengejutkan lagi dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa Rasulullah pernah menunjukkan kemukjizatannya kepada orang-orang kafir. Beliau menunjuk bulan sehingga bulan tampak terbelah kemudian menyatu kembali dengan izin-Nya. Kejadian ini terjadi beratus-ratus tahun lalu, dan telah dimuat dalam kitab-kitab klasik. Mungkin inilah yang membuat sang ilmuwan NASA itu takjub kemudian memeluk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Khalifa. (hlm. 63)
Di dalam buku ini dijelaskan betapa panjangnya kisah hidup si Bumi, serta keistimewaan-keistimewaannya atas semua planet-planet yang ada di tata surya ini. Disertai dengan bukti-bukti ilmiah serta dalil-dalil yang didukung oleh Al-Qur’an. Mukjizat-mukjizat masa lalu yang pernah diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW pun akan diungkap dengan jelas dalam buku ini.
Buku yang bercerita tentang Planet Bumi mulai dari sejak penciptaannya hingga mencapai keadaan seperti sekarang ini sangatlah menarik untuk dibaca sebagai tahap awal untuk kita mengetahui betapa banyak tanda-tanda kekuasaan Allah di bumi ini, sehingga memancing kita untuk selalu mencari tahu, dan betapa besar nikmat yang telah diberikan oleh-Nya yang merupakan kewjiban kita untuk tetap menjaga dan merawatnya.
Dalam menulis buku ini, Agus Haryo Sudarmojo menggunakan gaya bahasa sains populer yang sangat mudah untuk dipahami walau oleh orang awam sekalipun. Sang penulis bukanlah seorang yang ahli dalam hal agama. Namun, hanya seorang yang memberanikan diri untuk melihat ayat-ayat Al-Qur’an dari sudut pandang yang sedikit berbeda dan juga gemar mengupas makna-makna yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits.
Data Buku
Judul: History of Earth
Penulis: Agus Haryo Sudarmojo
Penerbit: Bunyan (PT Bentang Pustaka), Yogyakarta
terbit: Cetakan I, Maret 2013
Tebal: 218 halaman
ISBN: 978-602-7888-18-0
0 komentar:
Catat Ulasan
Catatan:
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="pre">KODE ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">URL GAMBAR ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag <b rel="quote">CATATAN ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <i>TEKS ANDA DI SINI...</i>
Khusus untuk membalas komentar disarankan menggunakan tombol balas di samping komentar terkait dibandingkan menggunakan formulir komentar di bawah agar komunikasi lebih terstruktur. Karena mungkin, apa yang Anda tanyakan/katakan saat ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain.
NB: Jangan menuliskan link aktif karena akan terhapus secara automatis.
Jika ingin menuliskan komentar yang keluar dari topik pada artikel ini silahkan kehalaman OOT (out of topic) dengan menekan tombol OOT di bawah